Selasa, 02 Agustus 2016

Amnesti Pajak

Amnesti pajak adalah program pengampunan yang diberikan oleh Pemerintah kepada Wajib Pajak meliputi penghapusan pajak terutang, penghapusan sanksi administrasi perpajakan, serta penghapusan sanksi pidana di bidang perpajakan atas harta yang diperoleh pada tahun 2015 dan sebelumnya yang belum dilaporkan dalam SPT, dengan cara melunasi seluruh tunggakan pajak yang dimiliki dan membayar uang tebusan.

Yang dapat memanfaatkan kebijakan amnesti pajak adalah:

  1. Wajib Pajak Orang Pribadi
  2. Wajib Pajak Badan
  3. Wajib Pajak yang bergerak di bidang Usaha Mikro Kecil dan Menengan (UMKM)
  4. Orang Pribadi atau Badan yang belum menjadi Wajib Pajak


Penanda tangan di Surat Pernyataan:


  1. Wajib Pajak orang pribadi;
  2. pemimpin tertinggi berdasarkan akta pendirian badan atau dokumen lain yang dipersamakan, bagi Wajib Pajak badan; atau
  3. penerima kuasa, dalam hal pemimpin tertinggi sebagaimana dimaksud pada huruf b berhalangan.


Persyaratan Wajib Pajak yang dapat memanfaatkan Amnesti Pajak

1. memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak;
2. membayar Uang Tebusan;
3. melunasi seluruh Tunggakan Pajak;
4. melunasi pajak yang tidak atau kurang dibayar atau melunasi pajak yang seharusnya tidak dikembalikan bagi Wajib Pajak yang sedang dilakukan pemeriksaan bukti permulaan dan/atau penyidikan;
5. menyampaikan SPT PPh Terakhir bagi Wajib Pajak yang telah memiliki kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan Pajak Penghasilan; dan

6. mencabut permohonan:

  • pengembalian kelebihan pembayaran pajak;
  • pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi dalam Surat Ketetapan Pajak dan/atau Surat Tagihan Pajak yang di dalamnya terdapat pokok pajak yang terutang;
  • pengurangan atau pembatalan ketetapan pajak yang tidak benar;
  • keberatan;
  • pembetulan atas surat ketetapan pajak dan surat keputusan;
  • banding;
  • gugatan; dan/atau
  • peninjauan kembali, dalam hal Wajib Pajak sedang mengajukan permohonan dan belum diterbitkan surat keputusan atau putusan.
Amnesti Pajak berlaku sejak disahkan hingga 31 Maret 2017, dan terbagi kedalam 3 (tiga) periode, yaitu:

  1. Periode I: Dari tanggal diundangkan s.d 30 September 2016
  2. Periode II: Dari tanggal 1 Oktober 2016 s.d 31 Desember 2016
  3. Periode III: Dari tanggal 1 Januari 2017 s.d 31 Maret 2017
Kebijakan Amnesti Pajak adalah terobosan kebijakan yang didorong oleh semakin kecilnya kemungkinan untuk menyembunyikan kekayaan di luar wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia karena semakin transparannya sektor keuangan global dan meningkatnya intensitas pertukaran informasi antarnegara. Kebijakan Amnesti Pajak juga tidak akan diberikan secara berkala. Setidaknya, hingga beberapa puluh tahun ke depan, kebijakan Amnesti Pajak tidak akan diberikan lagi.

Kebijakan Amnesti Pajak, dalam penjelasan umum Undang-Undang Pengampunan Pajak, hendak diikuti dengan kebijakan lain seperti penegakan hukum yang lebih tegas dan penyempurnaan Undang-Undang tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, Undang-Undang tentang Pajak Penghasilan, Undang-Undang tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, serta kebijakan strategis lain di bidang perpajakan dan perbankan sehingga membuat ketidakpatuhan Wajib Pajak akan tergerus di kemudian hari melalui basis data kuat yang dihasilkan oleh pelaksanaan Undang-Undang ini.

Ikut serta dalam Amnesti Pajak juga membantu Pemerintah mempercepat pertumbuhan dan restrukturisasi ekonomi melalui pengalihan Harta, yang antara lain akan berdampak terhadap peningkatan likuiditas domestik, perbaikan nilai tukar Rupiah, penurunan suku bunga, dan peningkatan investasi; merupakan bagian dari reformasi perpajakan menuju sistem perpajakan yang lebih berkeadilan serta perluasan basis data perpajakan yang lebih valid, komprehensif, dan terintegrasi; dan meningkatkan penerimaan pajak, yang antara lain akan digunakan untuk pembiayaan pembangunan.

Ke Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang ditentukan oleh Menteri dengan membawa Surat Pernyataan.

Kantor Pelayanan Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar atau tempat lain yang ditentukan oleh Menteri juga tempat awal yang harus dituju untuk meminta penjelasan mengenai pengisian dan pemenuhan kelengkapan dokumen yang harus dilampirkan dalam Surat Pernyataan




Sumber : http://www.pajak.go.id/amnestipajak



PT. SEMEN INDONESIA Tbk. BUMN PERTAMA DENGAN STATUS MULTI NATIONAL CORPORATION


Tanggal 18 Desember 2012 adalah momentum bersejarah ketika Perseroan melakukan penandatanganan transaksi final akuisisi 70 persen saham Thang Long Cement, perusahaan semen terkemuka Vietnam yang memiliki kapasitas produksi 2,3 juta ton/tahun. Akuisisi Thang Long Cement Company ini sekaligus menjadikan Perseroan sebagai BUMN pertama yang berstatus multi national corporation. Sekaligus mengukuhkan posisi Perseroan sebagai perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara dengan kapasitas sampai tahun 2013 sebesar 30 juta ton per tahun?

Menyelesaikan pembangunan  unit pabrik semen
Akuisisi Thang Long Cement Joint stock Company (TLCC), di Vietnam.
Menjadi Strategic Holding Company dan merubah nama menjadi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.

1. Visi PT. SEMEN INDONESIA Tbk.

PT Semen Indonesia (Persero)Tbk genap berusia dua tahun pada 7 Januari 2015. Peringatan hari jadi ditandai dengan upacara bendera di halaman kantor lama PT Semen Gresik, yang dihadiri seluruh karyawan dan jajaran direksi PT Semen Indonesia dan anak usaha. Dua tahun perjalanan kinerja PT Semen Indonesia telah mengokohkan diri sebagai perusahaan BUMN Multinasional pertama, setelah sukses melakukan akuisisi 70 persen saham Thang Long Cement Company (TLCC) di Vietnam.
Status perusahaan multinasional membuat perusahaan pelat merah ini terus berbenah. Terbaru perusahaan holding dari PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, dan TLCC ini melakukan perubahan visi perusahaan.

Visi perusahaan yang sebelumnya “Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara” dinilai sudah tidak relevan paska ekspansi yang dilakukan manajemen dengan akuisisi TLCC.

Untuk menjadi pelecut semangat, visi baru yang lebih menantang pun ditetapkan menggantikan visi yang lama. “Menjadi perusahaan persemenan internasional yang terkemuka di Asia Tenggara”, tidak lagi bicara regional Asia Tenggara, namun dalam visi yang lebih dikenal dengan visi 2030 ini mendorong perusahaan untuk Berjaya di tingkat dunia.

Visi 2030 ini telah disahkan Dewan Komisaris pada 25 Oktober 2014, update visi ini sekaligus mengukuhkan cita-cita perseroan untuk menjadi leading international perusahaan semen. 

Untuk mewujudkan cita-cita dalam visi 2030 ini, manajemen menetapkan delapan bisnis cluster yang meliputi cluster semen, energy, concreate, trading, logistic, row material, infrastruktur, teknologi dan financial. Khusus bidang energi manajemen memberikan perhatian serius adanya ancaman shortage pasokan listrik dari PLN. Mengantisipasi ancaman tersebut, manajemen Semen Indonesia akan mengkaji untuk membangun pembangkit listrik sendiri yang sekaligus menjadi competitive advantage perusahaan dalam memenangkan persaingan melalui efisiensi biaya listrik.

Ke depan setiap pembangunan pabrik baru akan dilengkapi dengan pembangkit listrik sendiri. Selain delapan bisnis cluster tersebut, kompetensi sumberdaya manusia menjadi pilar utama dalam mendorong pertumbuhan perusahaan untuk mencapai cita-cita perseroan menjadi perusahaan internasional.

Untuk meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia tersebut, menurutnya dapat dilakukan dengan memaksimalkan Semen Indonesia Center of the Champs (SICC) yang merupakan wadah peningkatan kompetensi dan kapasitas sumberdaya manusia. Sementara untuk memperkaya pengalaman dan mempercepat peningkatan kompetensi, perusahaan akan melakukan penempatan dan penugasan pada karyawan di berbagai bidang bisnis dan wilayah operasi yang menyebar di berbagai tempat.

2. Misi PT. SEMEN INDONESIA Tbk.

Misi PT. SEMEN INDONESIA Tbk. Adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan usaha persemenan dan industri terkait yang berorientasikan kepuasan konsumen.
b. Mewujudkan perusahaan berstandar internasional dengan keunggulan daya saing dan sinergi untuk meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
c. Mewujudkan tanggung jawab sosial serta ramah lingkungan.
d. Memberikan nilai terbaik kepada para pemangku kepentingan (stakeholders).
e. Membangun kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia.

Sejalan dengan visi dan misi perusahaan, Perseroan berkomitmen untuk menjadikan GCG sebagai budaya dalam mengelola perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan menetapkan misi GCG sebagai berikut:

a. Mewujudkan tercapainya kesinambungan perusahaan melalui pengelolaan yang didasarkan pada prinsip transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan.
b. Mewujudkan pemberdayaan fungsi dan kemandirian masing-masing organ perusahaan, yaitu Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi.
c. Mewujudkan seluruh organ perusahaan dalam pengambilan keputusan senantiasa dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

3. Internal Factor Evaluation (IFE) dan Eksternal Factor Evaluation EFE PT. SEMEN INDONESIA Tbk.
Untuk mengevaluasi hasil analisa lingkungan internal PT Semen  Indonesia  Tbk.,  maka  peneliti  akan  membangun matriks Evaluasi Faktor Internal (IFE Matrix).
   

4. Strategi Matrik SWOT PT. SEMEN INDONESIA Tbk.

Matriks SWOT merupakan alat analisa yang penting untuk membantu manajer dalam mengembangkan empat tipe strategi : strategi kekuatan-peluang (SO) strategi kelemahan peluang (WO), strategi kekuatan-ancaman (ST), dan strategi kelemahan-ancaman (WT).


a. Strengths (S)
1) Mempunyai kapasitas pinjaman dan revenue yang memadai (S1)
2) Sistem pembagian kerja serta aktivitas bisnis dilakukan secara formal (S2)
3) Mempunyai mesin yang canggih dan kapasitas produksi besar (S3)
4) Mempunyai merek dagang, hak paten, hak cipta, serta rahasia dagang yang baik (S4)
5) SDM memadai dan mempunyai kemampuan bekerja yang baik (S5)
6) Perusahaan sering melakukan inovasi (S6)
7) Memiliki area tambang sebagai cadangan bahan baku (S7)
8) Reputasi perusahaan di mata pembeli dan pemasok baik (S8)
9) Hubungan dengan pihak luar terjalin secara efektif dan efisien (S9)
10) Memiliki jangkauan distribusi perusahaan yang luas (S10)

b. Weaknesses (W)
1) Proses packing dapat meningkatkan biaya karena dilakukan di tiap packing plant (W1)
2) Pemasaran dilakukan lewat media dan program pemasaran hanya dilakukan beberapa kali dalam setahun (W2)
3) Layanan kepada pembeli kurang sehingga pembeli terkadang masih bingung dalam memilih produk (W3)
4) Kebijakan penetapan harga tidak sama di tiap wilayah (W4)
5) Produk dikenal terutama oleh pembeli dari wilayah setempat (W5)

c. Opportunities (O)
1) Ketidakmudahan ntuk masuk ke saluiran distribusi (O1)
2) Diferensiasi produk semen yang beragam (O2)
3) Dominasi pemasok bahan baku industri semen rendah (O3)
4) Pemasok bahan baku sulit menjual langsung ke pembeli (O4)
5) Pembeli sulit untuk memproduksi semen sendiri (O5)
6) Biaya peralihan besar bagi pembeli untuk beralih ke produk pengganti (O6)
7) Kecondongan pembeli terhadap produk pengganti rendah (O7)

d. Threats (T)
1) Tidak ada penghalang masuk dan ada penghalang keluar dari industri (T1)
2) Pembeli dapat memilih produk semen yang sesuai dengan kebutuhannya (T2)
3) Persaingan di industri semen ketat (T3)
4) Biaya tetap tinggi (T4)
5) Pesaing memiliki karakteristik produk yang unggul(T5)
6) Pesaing memiliki strategi berbedabeda dalam berkompetisi (T6)

e. SO Strategies
1) Meningkatkan keefisienan dan keefektifitasan SDM (S2, S5,O4)
2) Terus meningkatkan kualitas produk dengan melakukan inovasi (S6,O2)
3) Memaksimalkan distribusi produk hingga ke pelosok Indonesia agar masyarakat tidak beralih ke produk pengganti (S10,O6,O7)

f. WO Strategies
1) Memperbesar wilayah pemasaran dengan membuka kantor pemasaran baru dan mengadakan event di wilayah baru (W2,O4)
2) Memberi fasilitas yang baik kepada pembeli seperti membuka gerai konsultasi (W3,O2)
3) Meningkatkan promosi bagi pembeli di seluruh Indonesia (W5,O5)

g. ST Strategies
1) Meningkatkan inovasi dalam bahan baku dan menjaga kapasitas perusahaan agar sesuai dengan kebutuhan pembeli (S3,S6,T5)
2) Menjaga kepercayaan di mata pemasok, pembeli, maupun pihak luar (S4,T1,T3)
3) Menjaga reputasi dan hubungan yang baik dengan pembeli dan pemasok (S7,T2)

h. WT Strategies
1) - Mengurangi biaya dalam packing produk dengan memaksimalkan proses produksi di pabrik utama (W1,T4)
2) Menetapkan kebijakan harga produk yang sama bagi masingmasing daerah (W4,T6)


5. Posisi Kuadran IFE-EFE, Matrik dan Interprestasikan Hasil PT. SEMEN INDONESIA Tbk.

Strategi Matriks Internal-Eksternal Dari hasil penganalisaan lingkungan, didapatkan data bahwa skor bobot total dari matriks EFE sebesar 3.12 yang menunjukkan posisi eksternal kuat dan skor bobot total dari matriks IFE sebesar 3.09 yang menunjukkan posisi internal kuat. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa PT Semen Indonesia Tbk. berada dalam kuadran I yang dapat digolongkan dalam kuadran yang tumbuh dan membangun (grow and build).

PT Semen Indonesia Tbk. berada dalam kuadran I yang berarti strategi yang digunakan dapat berupa strategi integratif dan strategi intensif. Untuk strategi integratif, peneliti memilih integrasi horisontal yang mengupayakan kepemilikan lebih besar atas pesaing. Sedangkan untuk strategi intensif, peneliti memilih penetrasi pasar yang mengupayakan peningkatan pangsa pasar produk yang ada di pasar saat ini melalui upaya pemasaran yang lebih besar serta pengembangan produk yang mengupayakan peningkatan penjualan dengan cara memperbaiki atau memodifikasi produk yang ada saat ini. Adapun rincian strategi yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: 

1. Integrasi horisontal (horizontal integration) 

Berdasarkan Laporan Tahunan Semen Indonesia 2013, diperoleh data bahwa industri semen merupakan industri berkembang di mana PT Semen Indonesia Tbk. saat ini menjadi pemimpin pasar di Indonesia dengan pangsa pasar sebesar 43.9% dan dari matriks SWOT juga didapatkan kesimpulan bahwa intensitas persaingan dalam industri tergolong tinggi sehingga perusahaan sebaiknya menerapkan strategi integrasi horisontal yang mengupayakan kepemilikan yang lebih besar atas pesaing. Strategi ini dapat dilakukan dengan akuisisi serta memperbanyak jenis produk dan layanan bagi pembeli. Akuisisi terjadi ketika sebuah organisasi besar membeli suatu perusahaan yang lebih kecil. PT Semen Indonesia Tbk. sendiri telah menerapkan strategi ini yaitu dengan mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam, yaitu Thang Long Cement Company (TLCC). Usaha perusahaan dalam ekspansi hingga ke luar negeri guna melebarkan operasional ini menjadi satu landasan untuk meningkatkan kapasitas terpasang perseroan. Strategi selanjutnya adalah terus memperluas pasar regional di Vietnam sehingga apabila memungkinkan perusahaan dapat menjadi pemimpin pasar di negara tersebut. 

Selain itu, pembangunan grinding plant di Banten dengan memanfaatkan groundblast furnace slag yang dihasilkan oleh PT Krakatau Semen Indonesia yang merupakan perusahaan patungan yang dibentuk oleh PT Semen Indonesia Tbk. dan PT Krakatau Steel Tbk. juga merupakan langkah awal yang tepat bagi perusahaan untuk membangun posisi kompetitifnya agar lebih baik dibandingkan pesaingnya. Jenis produk yang bervariatif dan disesuaikan dengan kebutuhan pembeli dapat meningkatkan posisi kompetitif perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Pembeli juga sangat mengutamakan keuntungan yang didapatnya melalui semen yang dijual, maka dari itu selain memperbanyak jenis produk perusahaan juga harus meningkatkan layanan bagi pembeli, seperti promosi, program pemasaran, dan gerai konsultasi bagi pembeli agar dapat meningkatkan awareness bagi penduduk di luar wilayah setempat dan dapat memberi masukan bagi pembeli terhadap jenis dan kegunaan dari masing-masing produk semen yang dihasilkan. 

2. Penetrasi pasar (market penetration) 

Jika dilihat dari matriks SWOT maka perusahaan sebaiknya melakukan promosi dengan cara memperbesar wilayah pemasaran sehingga produk dapat dijangkau hingga ke pelosok Indonesia. Maka dari itu, strategi penetrasi pasar ini sesuai untuk diterapkan pada PT Semen Indonesia Tbk. Strategi ini dapat dilakukan dengan pemberian layanan yang baik serta perluasan jangkauan distribusi. 

Sesuai dengan hasil matriks SWOT, layanan kepada pembeli menjadi salah satu strategi yang sesuai untuk dilakukan oleh perusahaan. Layanan yang dapat diberikan kepada pembeli mencakup memperbesar wilayah pemasaran dan memperbanyak program seperti event khusus agar pembeli semakin aware dengan kehadiran PT Semen Indonesia Tbk. Selain itu, fasilitas seperti gerai konsultasi juga sangat dibutuhkan bagi pembeli untuk mengetahui jenis produk semen yang tersedia beserta kegunaanya yang sesuai dengan kebutuhan pembeli. Dengan memberikan layanan yang memadai bagi pembeli maka perusahaan menjadi lebih lekat di hati pembeli. 

Dari data yang diperoleh melalui matriks SWOT pada kekuatan dan peluang, yaitu pentingnya jangkauan distribusi yang luas dan masih tersedianya produk pengganti yang memiliki kinerja harga lebih terjangkau, maka dari itu PT Semen Indonesia Tbk. sebaiknya terus memperluas jangkauan hingga ke pelosok-pelosok negeri. Meskipun kecondongan pembeli terhadap produk pengganti masih rendah, namun masyarakat yang masih tinggal di pelosok mungkin masih mengkonsumsi produk pengganti tersebut. 

Oleh karena itu, dengan fasilitas pemasaran yang tersedia dan jangkauan distribusi yang luas diharapkan dapat menjadi langkah kompetitif perusahaan untuk mensosialisasikan produk semen ke seluruh lapisan masyarakat. 

3. Pengembangan produk (product development) 

Jika dilihat dari matriks SWOT maka perusahaan sebaiknya melakukan diferensiasi produk agar memiliki karakteristik produk yang unik dibandingkan pesaing. Strategi ini juga sesuai karena dari sisi pembeli juga memiliki kebutuhan yang beragam dan pembeli berkontribusi bagi pendapatan perusahaan. Maka dari itu, strategi pengembangan produk ini sesuai untuk diterapkan pada PT Semen Indonesia Tbk. Strategi ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas produk dengan bahan baku yang baik, memperbanyak jenis dari produk semen yang dihasilkan, serta meningkatkan inovasi pada mesin perusahaan. 

Dari Laporan Tahunan 2013 didapatkan data bahwa PT Semen Indonesia Tbk. merupakan pemimpin pangsa pasar industri semen di Indonesia, dan hal ini membuatnya menjadi salah satu perusahaan yang menjadi sasaran pemasok untuk men-supply bahan baku perusahaan. Maka dari itu, hal ini akan menjadi salah satu keunggulan bagi mereka di mana mereka dapat menerapkan sistem tender bagi pemasok dengan kualitas bahan baku yang baik dan kualitas yang terjangkau. Dengan penambahan bahan baku semen yang baik, seperti He (untuk melembutkan hasil akhir semen), diharapkan perusahaan dapat meningkatkan kualitas produknya sehingga dapat memperkuat posisi kompetitif perusahaan. 

Dari matriks SWOT didapatkan didapatkan data bahwa kekuatan tawar menawar pembeli di industri semen tergolong sedang, di mana salah satu indikator yang mempengaruhinya adalah kebutuhan pembeli yang beragam. 

Oleh karena itu, semakin banyak produk semen yang dihasilkan dengan keunggulan dan karakteristik unik yang membedakannya dari produk pesaing maka akan semakin banyak pembeli yang memandang perbedaan tersebut sebagai sesuatu yang bernilai positif bagi keuntungan yang didapat. Mesin perusahaan sangat menunjang aktivitas produksi semen sehingga harus terus ditingkatkan agar membawa benefit yang baik bagi perusahaan. Dengan meningkatkan inovasi dalam mesin seperti penyesuaian kapasitas terpasang dan kapasitas terpakai dengan kebutuhan pembeli, diharapkan perusahaan dapat mensinergikan antara volume produksi dan penjualan semen pada pembeli sehingga tidak terjadi kelebihan atau kekurangan dalam produksi semen perusahaan. Hal ini juga sejalan dengan strategi yang dilakukan oleh PT Semen Indonesia Tbk. yang terus berusaha meningkatkan inovasi yang dilakukan pada mesin perusahaan.